KUNCI PERNIKAHAN BAHAGIA

PELAJARAN 5

Ada beberapa tragedi dari perceraian-menyakitkan bagi kedua mantan suami isteri, rusaknya janji pernikahan, dan membingungkan anak-anak. Jangan biarkan ini terjadi kepada keluarga Anda! Meskipun pernikahan anda melewati masa yang sukar atau mengalami kebahagiaan pernikahan. Atau bahkan anda belum menikah tetapi sedang memikirkan tentang itu-Alkitab menawarkan petunjuk untuk menjamin pernikahan anda selamanya. Ini adalah nasihat dari Tuhan, yang menciptakan kita dan memberkati pernikahan! Jika anda telah mencoba segala sesuatu, mengapa tidak memberikan Tuhan kesempatan?

“Sebab itu seorang laki-Iaki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” (Kejadian 2:24).

Jawab: Perintah Tuhan itu jelas. Pasangan yang akan menikah harus meninggalkan rumah orangtua masing-masing dan mendirikan rumahtangga sendiri, bahkan sekalipun kondisi keuangan menuntut agar rumah pengantin baru itu berupa rumah kontrakan berkamar satu. Suami dan istri harus membuat keputusan bersama dalam hal-hal seperti ini. Kemudian mereka harus memberitahukan keputusan itu pada kerabat masing-masing. Banyak pernikahan akan berkembang jika prinsip ini diikuti.

“Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh sungguh seorang akan yang lain, sebab ‘kasih menutupi banyak sekali dosa’” (1 Petrus 4:8). “Suaminya memuji dia” (Amsal 31:28). “Perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya … bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.” (1 Korintus 7:34). “Hendaklah kamu saling mengasihi … dan saling mendahului dalam memberi hormat” (Roma 12:10).

Jawab: Teruskan atau segarkan kembali kasih- sayang selama masa pacaran dulu kedalam kehidupan pernikahan anda. Pernikahan yang sukses tidak terjadi begitu saja itu harus selalu dibangun. Jangan sepelekan pasangan Anda; kalau tidak, kejenuhan yang timbul akan menghancurkan pernikahan Anda. Pertahankan cinta agar tetap tumbuh dengan mengekspresikan cinta pada pasangan Anda; kalau tidak cinta itu akan mati, dan Anda akan menjauh satu sama lain. Kasih dan sukacita tidak diperoleh dengan cara mencarinya untuk diri sendiri, tetapi dengan cara memberikannya pada orang lain. Jadi habiskan sebanyak mungkin waktu untuk melakukan banyak hal bersama-sama. Usahakan untuk menyambut satu sama lain dengan antusias. Bersantai, berkunjung ke rumah kerabat, belanja, jalan-jalan, makan bersama. Jangan abaikan perhatian-perhatian kecil, kata-kata yang menguatkan, dan tindakan-tindakan kasih. Kejutkan satu sama lain dengan hadiah-hadiah kecil atau bantuan-bantuan kecil. Usahakan untuk “bersaing” dalam memberi kasih sayang. Jangan harapkan keuntungan pribadi dari sebuah pernikahan. Kurangnya kasih sayang adalah penghancur pernikahan terbesar.

“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya … Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” (Matius 19:5, 6).

 Jawab: Apakah cinta hampir lenyap dari rumah Anda? Sementara Iblis  ingin menghancurkan pernikahan  dengan mencobai anda untuk menyerah, jangan lupa bahwa Tuhan sendiri yang mempersatukan Anda berdua dalam pernikahan, dan kehendak-Nya ialah agar Anda berdua tetap bersama dan bahagia. Dia akan membawa sukacita dan kasih ke dalam hidup Anda bila Anda mematuhi perintah-perintah-Nya. “Bagi Tuhan segala sesuatu mungkin” (Matius 19:26). Jangan putus asa. Roh Tuhan dapat mengubah hati anda  dan hati pasangan anda jika anda mau meminta dan membiarkan Tuhan bekerja.

“Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia” (Amsal 23:7). “Jangan mengingini isterinya” (Keluaran 20:17). “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23). “semua yang benar… mulia … adil … suci … manis … yang sedap didengar… pikirkanlah semuanya itu” (Filipi 4:8).

 Jawaban: Pikiran-pikiran yang salah pasti akan menghancurkan pernikahan Anda. Setan akan menjerat Anda dengan pikiran pikiran seperti ini, “Pernikahanku adalah sebuah kesalahan,” “Dia tidak memahami diriku,” “Aku tidak sanggup lagi menerima semua ini,” “Aku dan dia bisa bercerai kapan saja kalau situasi menuntut begitu.” “Aku mau pulang ke rumah kepada ibuku,” atau, “Dia tersenyum-senyum kepada orang itu.” Pemikiran seperti ini adalah berbahaya karena pikiran Anda mengendalikan tindakan-tindakan Anda. Hindari melihat, mengucapkan, membaca, atau mendengarkan apapun yang  membawa kepada ketidaksetiaan. Pikiran-pikiran yang tidak dikendalikan bagaikan mobil yang diparkir pada gigi netral di sebuah jalan yang miring; dan hasilnya dapat berupa kehancuran.

“Janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu” (Efesus 4:26). “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu” (Yakobus 5:16). “Aku melupakan apa yang telah di belakangku” (Filipi 3:13). “Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni” (Efesus 4:32).

Jawab: Tetap marah terus-menerus, menyimpan rasa sakit hati besar atau kecil dapat berbahaya. Jika tidak diatasi segera, bahkan masalah-masalah sepele sekalipun akan menjadi raksasa dalam benak Anda sementara cara berpikir Anda itu secara negatif mempengaruhi seluruh hidup Anda. Inilah sebabnya Tuhan berkata bahwa kemarahan harus padam sebelum pergi tidur. Berjiwa besarlah untuk memaafkan kesalahannya dan untuk mengatakan dengan tulus, “Saya minta maaf.” Lagi pula, tidak ada manusia yang sempurna, dan Anda berdua ada dalam pihak yang sama-sama salah, jadilah sportif dan akui kesalahan Anda bila memang Anda yang salah. Selain itu, berbaikan adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, dengan kekuatan yang luar biasa untuk membuat pasangan menjadi semakin dekat. Tuhan menganjurkan itu! Ini sangat berhasil!

 

“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya” (Mazmur 127:1).“Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka la akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:6). “Damai sejahtera Tuhan, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:7).

Jawab: Ini adalah prinsip yang paling utama, karena ini hal yang lebih tinggi dari pada segala peraturan lain. Rahasia kebahagiaan sejati dalam rumah tangga bukanlah diplomasi, strategi, atau usaha keras untuk mengatasi masalah, tetapi bersatu dalam nama Kristus. Hati dipenuhi dengan kasih Kristus tidak akan pernah terpisah jauh dalam waktu yang lama. Bersama Kristus di rumah, pernikahan mempunyai kesempatan yang besar untuk sukses. Yesus dapat menghapus semua kepahitan dan kekecewaan dan mengisi kembali kasih dan kebahagiaan.

“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Matius 26:41). “hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan.” (Yakobus 5:16). “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Tuhan, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati” (Yakobus 1:5).

Jawab: Berdoalah bagi satu sama lain! Ini adalah aktivitas yang indah yang akan menolong kesuksesan pernikahan anda melebihi mimpi anda. Berlututlah di hadapan Tuhan dan minta Dia mengaruniakan cinta sejati untuk Anda, kemauan untuk saling memaafkan, kekuatan, dan kebijaksanaan untuk menemukan solusi menyelesaikan masalah-masalah Anda. Tuhan akan menjawab. Anda tidak otomatis lepas dari segala kebiasaan buruk, tetapi Tuhan memiliki akses yang mampu mengubah hati dan tindakan anda.

“Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:6). “Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.” (Matius 19:9). “Sebab seorang istri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup”(Roma 7:2).

Jawab: Alkitab mengatakan bahwa ikatan pernikahan diciptakan Tuhan agar tidak dihancurkan oleh manusia kecuali dalam kasus perzinahan. Pengampunan selalu lebih baik daripada perceraian, bahkan dalam kasus ketidaksetiaan. Ketika Tuhan memberkati pernikahan pertama di taman Eden, Dia merancang pernikahan itu agar berlangsung seumur hidup. Dengan demikian, sumpah pernikahan adalah yang paling serius dan mengikat bagi seseorang untuk diambil. Tetapi ingat, Tuhan memaksudkan pernikahan untuk meningkatkan kehidupan kita dan memberikan kebutuhan kita disetiap jalan.Memikirkan bahwa “perceraian adalah jalan keluarnya” akan selalu menghancurkan pernikahan anda. Perceraian selalu menghancurkan hidup manusia dan tidak pernah menjadi jalan keluar bagi masalah; sebaliknya, perceraian malah menciptakan masalah-masalah yang lebih besar-permasalahan keuangan, anak-anak menderita, dll.

“Jangan berzinah” (Keluaran 20:14). “Hati suaminya percaya kepadanya… la berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya” (Amsal 31:11, 12). “TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan istri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia.” (Maleakhi 2:14). “Karena perintah itu…,”dan ajaran itu … melindungi engkau terhadap perempuan jahat.. Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya. Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? … Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorang pun yang menjamahnya, luput dari hukuman” (Amsal 6:24, 25, 27,29).

Jawab: Keakraban keluarga tidak boleh dibagi dengan orang di luar rumah Anda-bahkan orang tua sekalipun. Orang ketiga yang bersimpati atau mendengarkan keluhan-keluhan adalah alat Iblis untuk mencemari hati suami atau isteri. Selesaikan masalah-masalah rumah tangga Anda secara pribadi. Tidak seorang pun kecuali pendeta atau penasehat pernikahan yang boleh ikut campur. Jujurlah terhadap satu sama lain, dan jangan pernah merahasiakan sesuatu. Jangan ucapkan lelucon yang menyakiti perasaan suami atau isteri Anda. Belalah satu sama lain bila diserang pihak luar. Perzinahan akan selalu melukai Anda dan semua orang di dalam keluarga Anda. Tuhan, yang mengetahui pikiran, tubuh, dan perasaan kita mengatakan, “Jangan berzinah” (Keluaran 20:14). Jika mulai ada godaan, hancurkan segera. Kalau tidak dihancurkan secepat mungkin, kegelapan yang tidak bisa disingkirkan akan hadir dalam hidup Anda.

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. la tidak memegahkan diri dan tidak sombong. la tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. la tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. la tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. la menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu” (1 Korintus 13:4-7).

Jawab: Ayat Alkitab ini adalah salah satu deskripsi terbesar tentang kasih Tuhan. Bacalah ini berulang-ulang. Pernahkah anda menjadikan kata-kata ini bagian dari pengalaman pernikahan? Kasih sejati bukanlah dorongan hati sesaat, tetapi prinsip kudus yang mencakup semua tahap dan tindakan dalam hidup. Dengan kasih sejati, pernikahan Anda berdiri jauh untuk memiliki kesempatan besar untuk sukses; tanpa ini, pernikahan akan dengan cepat gagal.

“Hai suami-suami, kasihilah istrimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia” (Kolose 3: 19). Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah” (Amsal 21:19). “Seorang istri yang suka bertengkar serupa dengan tiris atap bocor yang tidak henti-hentinya menetes pada waktu hujan” (Amsal27:15). “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Matius 7:3). “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong” (1 Korintus 13:4).

Jawab: Berhentilah mengkritik, mengomel, dan mencari-cari kesalahan pasangan anda. Suami atau istri Anda mungkin memiliki banyak kekurangan, tetapi mengkritik tidak akan memperbaikinya. Mengharap kesempurnaan akan membawa kepahitan untuk anda dan pasangan anda. Jangan melihat kesalahan-kesalahan cobalah temukan kebaikan -kebaikannya. Jangan mencoba memperbaiki, mengendalikan, atau memaksa pasangan anda – itu akan menghancurkan kasih. Hanya Tuhan dapat mengubah hati. Memiliki selera humor, hati yang ceria, ramah, sabar, dan penuh kasih sayang akan menyingkirkan masalah masalah rumah tangga Anda. Cobalah untuk membuat suami atau istri Anda bahagia, dan dia akan memperbaiki sifatnya dengan sendirinya. Rahasia pernikahan bahagia bukanlah memiliki pasangan yang sempurna, tapi menjadi pasangan yang tepat, cocok, dan serasi bagi pasangan Anda.

“Semua orang yang ingin memiliki kemampuan yang hebat dalam suatu hal, tidak boleh berlebihan dalam melakukan segala sesuatu.” (1 Korintus 9:25 KJV). “… Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri.” (1 Korintus 13:5). “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan.” (1 Korintus 10:31). “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya.” (1 Korintus 9:27). “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” (2 Tesalonika 3:10). “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.” (Ibrani 13:4). “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman.” (Roma 6:12, 13).

Jawab: Terlalu berlebihan akan menghancurkan pernikahan Anda. Terlalu kurang juga tidak baik. Waktu untuk Tuhan, bekerja, memberikan cinta kasih, istirahat, olahraga, bermain, makan, dan bersosial harus seimbang dalam pernikahan Anda, kalau tidak pasti akan timbul masalah. Terlalu banyak bekerja dan kurang tidur, gizi tidak seimbang, atau kurang olahraga membuat seseorang suka mengkritik, kurang toleransi, dan selalu berpikiran negatif. Alkitab juga merekomendasikan untuk kehidupan seks yang tidak berlebihan (1 Korintus 7:3-6) karena seks yang merendahkan derajat manusia, aneh-aneh, terlalu banyak atau terlalu sedikit menghancurkan kasih dan penghargaan atas satu sama lain. Bergaul dengan teman sangatlah penting. Kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan di dalam keadaan yang terisolasi. Usahakan untuk tertawa dan menikmati kebersamaan pada saat-saat santai yang menyenangkan. Bersifat terlalu serius sangatlah berbahaya. Terlalu berlebihan atau terlalu kurang dalam melakukan apa pun melemahkan pikiran, kesehatan tubuh, kesadaran nurani dan kemampuan untuk saling mengasihi dan menghargai. Jangan biarkan ketidak penguasaan diri menghancurkan pernikahan Anda.

“Kasih itu sabar; … ia tidak cemburu … Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri … la tidak bersukacita karena ketidakadilan … ia percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu” (1 Korintus 13:4-7). “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” (Roma 12:10).

Jawab: Suami atau isteri memiliki hak pribadi atas benda-benda miliknya sendiri atas prinsip kebebasan-memilih yang berasal dari Tuhan. Jangan turut mencampuri dompet atau tas suami atau isteri Anda, surat pribadinya, dan benda – benda pribadi lainnya tanpa izin. Hak atas kebebasan dan keinginannya untuk tidak diganggu bila sedang sibuk haruslah dihargai. Suami atau isteri Anda juga berhak memiliki “hari libur” tanpa ada mandat yang lainnya. Suami-isteri yang sudah menikah tidak boleh merasa memiliki diri pasangannya dan tidak boleh mencoba memaksa pasangannya untuk mengubah kepribadiannya. Hanya Tuhan yang bisa membuat perubahan semacam itu. Rasa saling percaya satu sama lain – sangatlah penting untuk mencapai kebahagiaan, jadi jangan mencoba untuk  menyelidiki satu sama lain terus menerus. Kurangi waktu untuk mencoba “mencari tahu” pasangan Anda dan lakukan lebih banyak waktu untuk membuat bahagia hati suami atau istri. Ini akan sangat bermanfaat.

“Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, … jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal” (1 Timotius 2:9). “la mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. la bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya” (AmsaI 31:13, 15, 27). “Sucikanlah dirimu” (Yesaya 52:11). “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung secara sopan dan teratur” (1 Korintus 14:40). Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman” (1 Timotius 5:8). “Jangan menjadi lamban (malas)” (Ibrani 6:12).

Jawab: Sifat malas, tidak teratur, dapat digunakan Iblis untuk menghancurkan penghargaan dan kasih sayang bagi satu sama lain, dan bisa merusak rumah tangga Anda. Berpakaian sederhana dan bersih, merawat tubuh sangatlah penting bagi suami maupun istri. Kedua pasangan harus menciptakan suasana lingkungan rumah yang bersih dan teratur, ini akan membawa kedamaian dan ketenangan. dan Makanan yang disajikan haruslah bergizi, menarik, dan disajikan tepat waktu. Seorang yang malas, dan tidak berdayaguna bagi rumah tangganya merupakan penghinaan bagi Tuhan. Segala sesuatu yang dikerjakan satu sama lain harus dilakukan dengan peduli dan hormat. Ketidak pedulian dalam hal-hal yang kelihatannya sepele ini bisa menghancurkan banyak rumah tangga.

“Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah” (Amsal 15:1).“Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi” (Pengkhotbah 9:9). “Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu” (1 Korintus 13:11).

 

Jawab: Usahakan untuk berbicara dengan suara lemah-lembut dan ramah kepada pasangan Anda-bahkan dalam perselisihan. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam keadaan marah, lelah, atau putus asa tidak dapat diandalkan, jadi adalah lebih baik untuk tenang dan biarkan kemarahan itu mereda sebelum berbicara. Dan bila Anda berbicara, usahakan agar selalu tenang dan penuh kasih. Kasar, kata-kata marah dapat menghancurkan keinginan pasangan Anda untuk menyenangkan Anda.

“Ia tidak cemburu … Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong dan tidak mencari keuntungan diri sendiri” (1 Korintus 13:4, 5). “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Korintus 9:7).

Jawab: Pemasukan dalam rumah tangga haruslah dibagi bersama, pasangan memiliki kesempatan untuk menggunakannya sesuai dengan anggaran rumah tangga. rekening bank terpisah cenderung menghilangkan kesempatan untuk memperdalam kepercayaan, yang sangat penting untuk perkawinan yang sehat. Pengaturan keuangan adalah usaha bersama. Keduanya haruslah terlibat tetapi salah satu harus bertanggung jawab. pengaturan pengelolaan keuangan harus ditentukan oleh kemampuan pribadi dan prioritas. 

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu; Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong” (1 Korintus 13:4). “Mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri”(Amsal 15:32). “Orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu” (Amsal 26:12).

Jawab: Hal yang paling menguatkan pernikahan Anda adalah membicarakan terlebih dahulu keputusan-keputusan besar sebelum diputuskan. Pindah kerja atau membeli sesuatu yang mahal, dan hal-hal yang berhubungan dengan uang harus dibicarakan berdua, dan pendapat kedua pihak harus dipertimbangkan. Sering berdiskusi akan menghindarkan pernikahan dari banyak masalah. Jika sesudah diskusi dan berdoa masih berbeda pendapat, isteri harus mengalah pada keputusan suami. Alkitab jelas dalam hal ini. (Efesus 5:22-24).

MENJAWAB PERTANYAAN ANDA

Jawab: Pihak yang benar yang harus mengaku salah dan meminta maaf!

Jawab: Ya! Jangan ikut campur dengan putra atau putri Anda yang telah menikah kecuali nasihat Anda diminta oleh kedua pasangan. (Lihat 1 Tesalonika 4:11.) Banyak pernikahan yang seharusnya menjadi surga kecil di bumi telah menjadi rusak oleh sebab mertua. Kewajiban mertua adalah membiarkan pasangan baru itu membuat keputusan rumah tangganya dengan sendiri.

Jawab: Tidak! Tuhan mengizinkan perceraian sebagai solusi untuk kasus perzinahan, benar, tetapi Dia tidak memerintahkan itu. Pemberian maaf selalu lebih baik dan lebih tepat (Matius 6:14, 15). Perceraian akan merusak hidup Anda dan anak-anak Anda. Berikan kesempatan kedua! Peraturan emas (Matius 7:12) berlaku di sini. Jika Anda dan isteri Anda mau menyerahkan hidup Anda pada Tuhan, Dia akan membuat pernikahan Anda sangat bahagia. Ini belum  terlambat.

Jawab: menjadi seorang wanita di zaman ini adalah tidak mudah karena beberapa pria susah untuk mengendalikan dorongan keinginan mereka. Meskipun demikian, beberapa hal yang anda bisa lakukan untuk menghindari perhatian mereka adalah dengan berpakaian sederhana, menghindari percakapan yang bersifat menggoda, atau aktivitas menawan yang mengundang perhatian. Ada sesuatu tentang kesopanan Kristen dan martabat yang menjaga seorang pria. Kristus berkata, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu” (Matius 5:16).

Jawab: Zaman dahulu Kristus memberikan jawaban yang jelas dan melegakan kepada seseorang yang jatuh ke dalam imoralitas dan bertobat. “Yesus … berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka yang menuduh engkau? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?’ Jawabnya, ‘Tidak ada, Tuhan.’ Lalu Yesus berkata kepada perempuan itu, “Akupun tidak menghukum engkau; Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang’ “(Yohanes 8:10,11). Pengampunan dan nasehat-Nya masih berlaku sampai sekarang.

Jawab: Tentu saja. Seringkali pihak yang “tidak bersalah,” dengan kurangnya kasih, cuek, merasa diri benar, cerewet atau  bersikap dingin, dapat menimbulkan pemikiran yang jahat dan tindakan kepada suami atau istri. Terkadang pihak yang “tidak bersalah” sama salahnya di mata Tuhan. Tuhan melihat motif kita, melihat tindakan di masa lalu. “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Tuhan; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (1 Samuel 16:7).

Jawab: Kekerasan dalam rumah tangga bisa menjadi masalah serius yang mengancam nyawa dan butuh perhatian secepatnya. Pasangan hidup dan anggota keluarga yang telah disiksa secara fisik harus mencari lingkungan yang aman untuk ditinggali sementara. Baik suami maupun isteri harus mencari bantuan profesional melalui penasehat pernikahan-dan perpisahan terkadang dapat membantu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *