PELAJARAN 11
Jadi? Apa Tuhan benar – benar membayar gaji Iblis sebagai kepala pengawas neraka, yang membagi waktu hukuman orang-orang jahat? Mayoritas orang di dunia percaya pada pandangan yang sangat tidak Alkitabiah tentang neraka, dan Anda berhutang pada diri Anda sendiri untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya Alkitab katakan tentang itu. Jangan bodoh––karena apa yang Anda pikirkan tentang Neraka berdampak pada apa yang Anda pikirkan tentang Tuhan! Sisihkan sedikit waktu untuk mempelajari fakta-fakta menakjubkan yang harus Anda ketahui hari ini juga!
“Maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman” (2 Petrus 2:9).
Jawab: Tidak ada satu pun yang ada di api neraka sekarang. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan menyimpan, atau menahan orang-orang jahat sampai hari penghakiman untuk dihukum.
“Demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat – malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya, Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api” (Matius 13:40-42). “Firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman” (Yohanes 12:48).
Jawab: Orang berdosa akan dilempar ke lautan api pada hari penghakiman besar di akhir zaman nanti––bukan pada saat mereka mati. Tuhan tidak akan menghukum orang dalam api sampai kasusnya disidangkan dan diputuskan saatpenghakiman di akhir zaman. Apakah masuk akal bahwa Tuhan akan membakar seorang pembunuh yang mati 5000 tahun silam 5000 tahun lebih lama daripada pembunuh yang mati hari ini dan menerima hukuman yang sama untuk dosa yang sama? (Lihat Kejadian 18:25).
“Saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam, kubur akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat, akan bangkit untuk dihukum“ (Yohanes 5:28,29). “ Bahwa orang jahat telah ditentukan pada hari kebinasaan?… Dialah yang dibawa ke kuburan, dan jiratnya dirawat orang” (Ayub 21:30, 32).
Jawab: Alkitab sangat jelas. Baik orang jahat maupun orang benar yang sudah mati tetap ada di dalam kubur, “tidur” sampai hari kebangkitan (Lihat Penuntun Belajar 10 untuk informasi lebih lanjut tentang apa yang sesungguhnya terjadi saat kematian).
“Upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita” (Roma 6:23). “Apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut” (Yakobus 1:15). “la… telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
Jawab : Upah (atau hasil) dari dosa adalah kematian, bukan hidup selama-lamanya di Neraka. Orang berdosa “binasa,” atau menerima “kematian.” Orang benar menerima “hidup kekal.”
**Yesus mati untuk menyelamatkan kita dari dosa kita. Orang-orang yang tidak menerima anugerah keselamatan-Nya akan menerima kematian..
“Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang – orang keji, orang orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua” (Wahyu 21:8).
Jawab: Orang berdosa mati untuk kedua kalinya di api neraka. Seandainya orang berdosa tetap hidup tersiksa selamanya di neraka, mereka akan menjadi baka. Tapi ini tidak mungkin, karena Alkitab mengatakan bahwa “hanya Tuhan yang memiliki kebakaan” (1Timotius 6:16). Ketika Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden, seorang malaikat ditempatkan untuk menjaga pohon kehidupan supaya manusia yang berdosa itu tidak bisa makan buahnya dan “hidup selamanya” (Kejadian 3:22-24). Ajaran bahwa orang berdosa kekal di neraka berasal dari Setan dan sepenuhnya tidak benar. Tuhan mencegah hal ini ketika dosa masuk ke bumi ini dengan menjaga pohon kehidupan itu.
Perhatikan bahwa semua ayat ini menyatakan dengan sangat jelas bahwa orang berdosa mati dan dimusnahkan. Mereka tidak hidup selamanya dalam penderitaan.
“… Demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia … akan mengumpulkan… semua orang yang melakukan kejahatan… Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api” (Matius 13:40-42). “Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan … orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka” (Wahyu 20:9). “Kalau orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa” (Amsal 11:31).
Jawab : Alkitab mengatakan bahwa Tuhan sendiri yang akan menyalakan api neraka. Sesudah kota yang kudus itu turun dari Surga (Wahyu 21:2), orang jahat akan mencoba mengalahkannya. Pada waktu itulah, Tuhan akan menurunkan hujan api dari langit ke bumi, dan api itu akan melahap orang jahat. Api ini adalah api neraka yang Alkitab ajarkan.
“Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap” (2 Petrus 3:10).
Jawab: Api neraka akan sebesar bumi ini, karena api itu akan menghanguskan seluruh bumi. Api ini akan sangat panas sehingga meleburkan permukaan bumi dan membakar “segala yang ada di atasnya.” Lapisan atmosfer, akan meledak dan “lenyap dengan gemuruh yang dahsyat.”
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (Wahyu 22:12). ”Ia akan, membalas setiap orang menurut perbuatannya” (Matius 16:27). “Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak …. melakukan apa yang dikehendaki Tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menderita sedikit pukulan” (Lukas 12:47,48).
Jawab: Alkitab tidak memberitahu kita berapa lama orang berdosa akan dihukum sebelum menerima kematian di dalam api. Namun, sesungguhnya Tuhan secara khusus menyatakan bahwa, semua akan dihukum sesuai dengan perbuatannya. Hal ini berarti, sebagian orang akan menerima hukuman yang lebih lama daripada yang lain, menurut perbuatan mereka.
“Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!” (Yesaya 47:14). “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru…. Dan la akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Wahyu 21:1,4).
Jawab: Ya. Alkitab mengajarkan secara khusus bahwa api itu akan padam––bahwa tidak akan tertinggal ”bara api untuk menghangatkan atau api agar dapat duduk di depannya.” Alkitab juga mengatakan bahwa dalam kerajaan Allah yang baru, segala “sesuatu yang lama” telah berlalu. Neraka, menjadi salah satu dari hal-hal yang lama itu, jadi kita memiliki janji Tuhan bahwa itu akan dihapuskan.
**Seandainya Tuhan menyiksa orang berdosa di ruang kengerian yang berapi-api selama-lamanya, Dia akan lebih kejam dan tanpa belas kasihan daripada manusia yang pernah ada dalam kekejaman perang yang terburuk. Penyiksaan kekal di Neraka akan menjadi neraka juga bagi Tuhan, yang mengasihi bahkan para pendosa yang paling hina.
“Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka… Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam” (Maleakhi 4:1, 3).
Jawab: Perhatikan bahwa ayat ini tidak menyebutkan orang berdosa akan terbakar seperti asbes seperti yang dipercaya banyak orang sekarang ini, tetapi seperti jerami, yang akan habis. Kata “sampai selesai” berarti sempurna. Tidak ada yang tertinggal selain abu ketika api itu padam. Dalam Mazmur 37:10, 20, Alkitab berkata orang fasik akan habis lenyap bagaikan asap, binasa, tidak ada lagi.
“Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh masuk neraka” (Matius 5:30). “Takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh” (Matius 10:28). ”Orang yang berbuat dosa itu yang harus mati” (Yehezkiel 18:20).
Jawab : Ya. Nyata, orang-orang yang hidup masuk neraka dengan tubuh jasmaninya, dan dibinasakan baik jiwa maupun tubuh. Api Tuhan dari Surga akan jatuh ke atas orang-orang yang nyata dan membinasakan mereka dari keberadaan mereka.
“Dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api” (Wahyu 20:10). “Maka Aku menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu… dan lenyap selamanya engkau” (Yehezkiel 28:18, 19).
Jawab : Tentu saja Tidak! Iblis akan dilemparkan ke dalam lautan api, dan itu akan menghanguskannya hingga menjadi abu.
Jawab: Tidak, kata “neraka” disebutkan 54 kali di Alkitab (KJV), dan hanya dalam 12 kasus yang menunjuk pada “tempat pembakaran”. Itu diterjemahkan dari beberapa kata yang berbeda dengan berbagai macam arti, seperti ditunjukkan di bawah ini:
Catatan: Kata “Gehenna” adalah pergeseran lafal dari kata Ibrani “Ge-Hinnom”, yang artinya “Lembah/Lebak Hinnom.” Lembah ini, yang berada tepat di sisi Selatan dan Barat Kota Yerusalem, adalah tempat di mana bangkai hewan, sampah, dan yang tidak berguna lainnya dibuang. Api menyala terus menerus, seperti pada pembersihan di tempat pembakaran sampah zaman modern. Alkitab menggunakan kata “Gehenna” atau “Lebak Hinom” sebagai perlambangan api itu yang akan membakar orang berdosa di akhir zaman. Api Gehenna sudah tidak menyala lagi. Kalau tidak, itu masih sedang menyala di Barat daya Yerusalem saat ini. Begitu juga api neraka akan berakhir.
“Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya” (Matius 25:41). “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Wahyu 20:15). “Karena sedikit waktu lagi lenyaplah orang fasik … musuh TUHAN… habis lenyap. Habis lenyap bagaikan asap” (Mazmur 37:10, 20).
Jawab: Tujuan Tuhan adalah neraka akan menghancurkan Iblis, semua dosa, dan orang berdosa untuk menjadikan dunia ini aman untuk selamanya. Sisa dosa apapun yang tertinggal di planet ini, akan menjadi virus mematikan yang senantiasa mengancam alam semesta. Rencana Tuhan adalah memusnahkan dosa dari keberadaannya selama-lamanya!
Sebuah Neraka Abadi akan menjadikan dosa tetap ada selamanya.
Sebuah neraka penyiksaan yang kekal akan mengabadikan dosa dan menyebabkan pemusnahannya menjadi tidak mungkin. Sebuah neraka penyiksaan yang kekal sesungguhnya bukanlah bagian dari rencana Tuhan. Teori seperti ini adalah pencemaran nama baik Tuhan Yang Maha Pengasih. Iblis senang melihat Tuhan Maha Pengasih digambarkan sebagai Raja lalim yang mengerikan.
Neraka kekal tidak ditemukan di dalam Alkitab
Teori “siksaan neraka kekal” tidak berasal dari Alkitab, tetapi dari orang-orang yang tersesat, barangkali secara tidak sengaja, dituntun oleh Iblis. Dan sementara ketakutan karena neraka mungkin mendapatkan perhatian kita, kita diselamatkan bukan karena rasa takut tetapi karena kasih karunia Tuhan.
** Meniadakan dosa, orang berdosa, dan iblis, adalah satu-satunya cara untuk menjadikan alam semesta ini aman untuk selamanya.
“Katakanlah kepada mereka: ‘Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati?’ ” (Yehezkiel 33:11). ”Anak manusia datang bukan untuk membinasakan hidup manusia tetapi untuk menyelamatkan mereka” (Lukas 9:56).“Sebab TUHAN akan bangkit … untuk melakukan perbuatan-Nya ganjil perbuatan-Nya itu; dan untuk mengerjakan pekerjaan-Nya, ajaib pekerjaan-Nya
itu” (Yesaya 28:21).
Jawab : Ya––Pekerjaan Tuhan adalah selalu untuk menyelamatkan bukan membinasakan. Tindakan-Nya membinasakan orang berdosa dengan api sangatlah asing untuk sifat alamiah Tuhan yang Alkitab katakan ”Tindakan–Nya yang ganjil”,hati Tuhan yang penuh kasih akan merasa sedih terhadap pemusnahan orang berdosa. Oh,
betapa tekunnya Dia bekerja untuk menyelamatkan semua orang! Tetapi jika seseorang menolak kasih-Nya dengan angkuh sambil berpegang teguh pada dosa, Tuhan tidak akan memiliki pilihan yang lain, kecuali membinasakan pendosa yang tidak bertobat itu ketika Dia membersihkan alam semesta dari pertumbuhan ganas, mengerikan dari yang dinamakan “dosa” di dalam api pada hari kiamat.
** Tuhan akan merasa sedih sekali sewaktu Dia harus membinasakan orang-orang yang untuk mereka anak –Nya sudah mati agar mereka selamat.
“la akan menghabisi sama sekali; kesengsaraan tidak akan timbul dua kali” (Nahum 1:9). “Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati” (Yesaya 65:17). “Dan la akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Wahyu 21:4).
Jawab: Sesudah api neraka padam, Tuhan akan menciptakan bumi yang baru dan mengembalikannya kepada umat-Nya––dengan semua keindahan dan kemuliaan Eden sebelum adanya dosa. Rasa sakit, kematian, tragedi, dukacita, air mata, penyakit, kekecewaan, kesedihan, dan semua dosa akan dimusnahkan selamanya.
Dosa Tidak Akan Muncul Lagi
Tuhan berjanji bahwa dosa tidak akan muncul lagi. Umat-Nya akan dipenuhi kedamaian yang sempurna, kasih, sukacita, dan kepuasan. Kehidupan mereka dengan kebahagiaan sempurna akan jauh lebih mulia dan menggairahkan daripada yang dapat digambarkan dengan kata-kata. Tragedi sesungguhnya tentang neraka adalah ketika kehilangan surga. Seseorang yang memilih untuk tidak masuk dalam kerajaan yang mulia ini telah membuat keputusan yang paling menyedihkan seumur hidup.
MENJAWAB PERTANYAAN ANDA
Jawab: Tidak––frase “Penyiksaan kekal” tidak muncul dalam Alkitab.
Jawab: Api yang tidak terpadamkan adalah api yang tidak dapat dipadamkan, tetapi akan padam jika itu sudah membakar segalanya hingga menjadi abu. Yeremia 17:27 mengatakan Yerusalem akan dibinasakan dengan api yang tidak terpadamkan, dan di 2Tawarikh 36:19-21 Alkitab mengatakan bahwa api ini membakar kota itu supaya “genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia” dan menjadikan kota itu kosong tidak didiami manusia. Tetapi sekarang kita tahu api itu sudah padam, karena Yerusalem tidak sedang terbakar sekarang.
Jawab: Perhatikan kata itu adalah hukuman, bukan dihukum. Dihukum berarti akan terus-menerus, sementara hukuman adalah satu tindakan. Hukuman bagi orang jahat adalah kematian, dan hukuman mati inilah yang bersifat selamanya.
Jawab: Kata “jiwa” di Alkitab memiliki tiga arti: (1) makhluk hidup, Kejadian 2:7 (2) pikiran, Mazmur 139:14––dan (3) hidup atau nyawa, 1 Samuel 18:1. Juga, Matius 10:28 mengacu pada jiwa sebagai hidup kekal yang dijamin Tuhan bagi semua yang menerimanya. Tidak ada satupun yang dapat merebutnya.
Jawab: Ya. Menurut Alkitab,api itu akan padam. Kita harus membiarkan Alkitab menjelaskan dirinya sendiri. Sodom dan Gomora dibinasakan dengan api kekal (Yudas 1:7), dan api itu “mengubah mereka menjadi abu” sebagai peringatan bagi “mereka yang hidup fasik “di masa-masa kemudian (2 Petrus 2:6). Kota-kota ini sudah tidak sedang terbakar sekarang. Api itu padam setelah membakar habis semuanya. Demikian juga, api kekal akan padam sesudah menghabisi orang berdosa sampai menjadi abu (Maleakhi 4:3). Akibat api itu kekal, tetapi bukan pembakaran itu sendiri.
Jawab: Tidak. Itu hanyalah perumpamaan yang digunakan Yesus untuk menekankan suatu pelajaran rohani yang khusus. Pokok dari cerita itu ditemukan dalam ayat 31. Perumpamaan tidak boleh diambil secara harfiah––jika tidak, kita boleh percaya bahwa pohon dapat berbicara! (lihat Hakim-Hakim 9:8-15.) Di bawah ini ada beberapa fakta yang memperjelas bahwa Lukas 16:19-31 adalah sebuah perumpamaan:
A. Pangkuan Abraham bukanlah Surga (Ibrani 11:8-10,16).
B. Orang-orang di Neraka tidak dapat berbicara dengan yang di Surga (Yesaya 65:17).
C. Orang-orang mati ada di dalam kubur mereka (Ayub 17:13,Yohanes 5:28, 29). Orang kaya itu digambarkan punya tubuh jasmani dengan mata, lidah, dan lain-lain., sedangkan kita tahu tubuh itu tidak pergi ke Surga ketika mati tetapi tinggal di kuburan, seperti yang Alkitab katakan.
D. Manusia diberi ganjaran pada kedatangan Kristus yang kedua kali, bukan pada saat kematian (Wahyu 22: 12).
E. Orang berdosa dilemparkan ke Neraka pada hari kiamat, bukan ketika mereka mati (Matius 13:40-42).
Jawab: Istilah selama-lamanya digunakan 56 kali di dalam Alkitab King James sehubungan dengan hal-hal yang telah berakhir. *Itu sama dengan kata “tinggi,” yang artinya sesuatu yang berbeda dalam menjelaskan manusia, pepohonan, atau gunung- gunung. Dalam Yunus 2:6, “selama-lamanya” berarti ”tiga hari dan tiga malam.” Dalam Ulangan 23:3, itu berarti sepuluh keturunan. Dalam membicarakan manusia, artinya “selama dia hidup” atau “sampai dia mati.” (Lihat 1 Samuel 1:22, 28; Keluaran 21:6, Mazmur 48:14). Jadi orang-orang fasik akan dibakar di dalam api itu sepanjang hidup mereka, atau sampai mati. Hukuman yang bernyala-nyala untuk dosa ini akan sangat sesuai dengan tingkatan-tingkatan dosa untuk setiap pribadi, tetapi setelah penghukuman itu, api itu akan padam. Ajaran yang tidak Alkitabiah tentang siksaan kekal telah bekerja lebih dari penemuan-penemuan setan yang lain untuk mendorong orang menganut paham Ateis . Itu adalah fitnahan terhadap tabiat kasih Bapa Surgawi yang pemurah dan telah menjadikan bahaya yang tak terkatakan untuk maksud kekristenan.