PELAJARAN 14
Banyak orang mungkin merasa mereka bisa lolos dalam melanggar peraturan lalu-lintas atau berbuat curang dalam laporan pajak mereka, tetapi Tuhan dan hukum-Nya tidak begitu. Tuhan melihat segala sesuatu yang kita lakukan, mendengar segala yang kita katakan, dan Dia benar-benar peduli tentang bagaimana kita bersikap. Sementara Tuhan menawarkan pengampunan atas semua dosa kita, bukan berarti tidak ada konsekuensi dari pelanggaran hukum Tuhan. Luarbiasanya, beberapa orang Kristen mengatakan bahwa usaha apa pun untuk mematuhi Hukum Tuhan berarti legalisme. Tetapi Yesus berkata, “jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Jadi, apakah penurutan pada Hukum adalah legalisme? Sisihkan waktu Anda untuk membaca Pelajaran ini dengan teliti. Konsekuensi kekal dipertaruhkan!
“TUHAN….Dia yang telah melihat aku” (Kejadian 26:13). “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh… segala jalanku Kaumaklumi. Sebab, sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kau ketahui, ya TUHAN.” (Mazmur 139:1-4). “Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya.” (Lukas 12:7).
Jawab: Ya, Tuhan mengenal masing-masing kita dan semua manusia di bumi lebih baik daripada kita mengenal diri kita sendiri. Dia peduli secara pribadi pada semua manusia dan memperhatikan segala yang kita lakukan. Tidak ada kata, pikiran atau pun perbuatan kita yang tersembunyi dari-Nya.
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘ Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga” (Matius 7:21). “Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” (Matius 19:17). “la menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya”(Ibrani 5:9).
Jawab: Tidak. Alkitab sangat jelas dalam hal ini. Keselamatan dalam Kerajaan Tuhan hanya diberikan bagi mereka, yang mematuhi perintah Tuhan. Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup kekal bagi mereka yang hanya sekedar membuat pengakuan iman atau menjadi anggota jemaat atau dibaptis dengan cara diselamkan, tetapi bagi mereka yang melakukan kehendak-Nya, yang dinyatakan dalam Alkitab. Tentu saja, kepatuhan ini hanya mungkin melalui Yesus (Kisah 4:12).
“Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya” (Matius 7:14). “Semua orang yang membenci aku, mencintai maut.” (Amsal 8:36). “TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya la membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini.” (UIangan 6:24).
Jawab: Karena hanya ada satu jalan yang menuntun kepada Kerajaan-Nya. Semua jalan lain tidak menuju ke tempat itu. Alkitab adalah peta dan buku pedoman yang sangat penuh petunjuk, amaran, dan informasi tentang bagaimana mencapai kerajaan itu dengan selamat. Mengabaikan bagian manapun dari Alkitab menyeret kita menjauh dari Tuhan dan Kerajaan-Nya. Alam semesta ciptaan Tuhan adalah alam semesta yang teratur. Hukum-hukum alam, moral, dan rohani terkait di dalamnya. Melanggar hukum yang mana pun selalu memiliki hasil yang pasti. Seandainya Alkitab tidak diturunkan, manusia lambat laun akan mendapati juga bahwa prinsip-prinsip Alkitab benar-benar ada dan nyata. Bila diabaikan, hukum-hukum Tuhan menghasilkan kegelisahan, penyakit, dan ketidakbahagiaan dalam berbagai jenis. Jadi kata-kata dalam Alkitab bukan sekadar nasihat yang bisa kita terima atau abaikan tanpa menuai konsekuensinya. Alkitab mengajarkan apa saja konsekuensi itu dan menjelaskan bagaimana menghindarinya. Inilah sebabnya Tuhan meminta semua orang untuk mematuhi rancangan denah yang ada di Alkitab. Tidak ada jalan lain untuk menjadi seperti Dia dan dianggap layak masuk ke kerajaan-Nya. Dan tidak ada jalan lain untuk mencapai kebahagiaan sejati.
“Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan meyakinkan orang-orang fasik akan semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan akan semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.” (Yudas 1:14, 15). Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua lidah akan mengakui Allah.” (Roma 14:11).
Jawab: Tuhan tidak akan memusnahkan dosa sampai semua orang di seluruh dunia diyakinkan akan keadilan, kasih dan rahmat Tuhan. Semua orang akhirnya akan menyadari bahwa Tuhan, dengan menuntut penurutan, sebetulnya tidak sedang mencoba memaksakan kehendak-Nya atas kita, tapi mencoba mencegah kita melukai dan menghancurkan diri kita sendiri. Masalah dosa tidak akan selesai sebelum orang yang paling skeptis dan pendosa yang paling keras-kepala diyakinkan akan kasih Tuhan dan mengaku bahwa Dia adil. Barangkali dibutuhkan bencana alam raksasa atau lebih buruk lagi untuk meyakinkan beberapa orang, tetapi hasil akhir dari hidup terus berdosa akhirnya akan meyakinkan semua orang bahwa Tuhan itu adil dan benar.
“Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkan ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman” (2 Petrus 2:4). “Semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.” (Mazmur 145:20) “di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.” (2 Tesalonika 1:8).
Jawab: Ya. Mereka yang tidak mau bertobat, termasuk Iblis dan malaikat malaikat yang berdosa, akan dibinasakan. Karena ini benar, maka sekaranglah saatnya untuk meninggalkan semua kebingungan tentang apa yang benar dan apa yang salah. Tidak aman bagi kita untuk bergantung kepada pemikiran dan perasaan dari apa yang benar dan salah. Satu-satunya keselamatan kita hanyalah bergantung kepada Firman Tuhan. (lihat pelajaran 11 untuk lebih jelas tentang penghancuran dosa dan pelajaran 8 pada kedatangan Yesus yang kedua kali)
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;” (Matius 7:7). “Usahakanlah supaya engkau layak dihadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” ( 2 Timotius 2:15). “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri” (Yohanes 7:17) selama terang itu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu” (Yohanes 12:35). “Baru saja telinga mereka mendengar, mereka taat kepadaku” (Mazmur 18:45).
Jawab: Tuhan berjanji akan melindungi kita dari ajaran-ajaran yang salah dan membimbing kita kepada semua kebenaran. (1) berdoalah dengan sungguh-sungguh untuk tuntunan-Nya, (2) dengan tulus mempelajari Firman Tuhan, dan (3) ikuti kebenaran segera setelah Anda mengetahuinya.
“Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu.” (Yohanes 9:41). “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (Yokobus 4:17). “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah. Karena engkaulah yang menolak pengenalan itu, maka Aku menolak engkau” (Hosea 4:6). “Carilah maka engkau akan mendapat” (Matius 7:7).
Jawab: Jika Anda sama sekali tidak punya kesempatan untuk mempelajari kebenaran Alkitab tertentu, Tuhan tidak menganggap Anda bertanggung jawab terhadap itu. Alkitab mengajarkan bahwa Anda bertanggung jawab pada Tuhan atas semua terang (pengetahuan mengenai kebenaran) yang Anda miliki. Tetapi jangan tidak peduli dengan pengampunan-Nya! Beberapa orang menolak untuk belajar, mencari, dan mendengar dan mereka akan dimusnahkan oleh Tuhan karena mereka “lebih menyukai kegelapan.” Bersikap seperti burung unta dalam hal yang sangat penting ini sangatlah berbahaya. Adalah kewajiban semua orang untuk mencari kebenaran secara rajin.
“orang-orang yang telah berjalan dari Mesir … tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan … oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb … dan Yosua … sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya.” (Bilangan 32:11,12). “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4). “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yohanes 15:14).
Jawab: Sesungguhnya-Tuhan sangat peduli pada kesempurnaan. Umat Tuhan di Perjanjian Lama menderita ganjaran akibat mereka tidak sempurna mematuhi perintah Tuhan. Orang orang yang meninggalkan Mesir menuju Kanaan berjumlah sangat besar. Dari mereka itu, hanya dua orang yaitu Kaleb dan Yosua yang sepenuhnya mematuhi Tuhan, dan hanya mereka berdua yang masuk ke Kanaan. Orang-orang yang lain mati di padang gurun. Yesus mengatakan bahwa kita harus hidup sesuai dengan “setiap firman” di Alkitab. Tidak ada satu hukum yang terlalu besar dan tidak ada yang terlalu kecil. Semuanya penting!
“Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu.” (Yohanes 12:35). “Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.” (Mazmur 119:60). Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).
Jawab: Tidak. Begitu Anda mengetahui kebenaran Alkitab, yang terbaik untuk dilakukan adalah segera mematuhinya. Menunda-nunda adalah jerat Iblis yang paling berbahaya. Kelihatannya memang tidak mengapa menunggu, tetapi Alkitab mengajarkan bahwa jika kita tidak segera bertindak sewaktu menerima terang, terang itu akan segera berubah menjadi kegelapan. Rintangan-rintangan untuk mematuhi terang itu tidak akan tersingkir jika kita hanya diam menunggu, “Bukakan jalan, maka aku akan maju.” Tetapi jalan Tuhan justru sebaliknya. Dia berkata, “Anda maju terlebih dulu, dan Aku akan membukakan jalan.”
Tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin” (Matius 19:26). “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13). Tetapi syukur bagi Allah yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya.” (2 Korintus 2:14). Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5). “Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.” (Yesaya 1:19).
Jawab: Tidak ada manusia yang dapat mematuhi seluruh Hukum Tuhan dengan kekuatan sendiri, tetapi melalui Kristus kita bisa dan itu harus dilakukan. Setan, dalam usahanya untuk membuat Hukum Tuhan terlihat tidak masuk akal, membuat kebohongan bahwa penurutan secara sempurna pada Hukum Tuhan adalah mustahil.
“Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.”(Ibrani 10:26, 27). “Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.” (Yohanes 12:35).
Jawab: Alkitab tidak menyisakan celah sedikit pun untuk merasa ragu. Jawabannya sangat menyedihkan dan mengejutkan, tapi benar. Kalau seseorang dengan sadar menolak terang dan terus melanggar 10 Hukum, terang itu akhimya akan padam, dan dia akan ditinggalkan dalam kegelapan total. Seseorang yang menolak kebenaran akan mendapat “kesesatan” sehingga percaya bahwa dusta adalah kebenaran (2 Tesalonika 2:11). Ketika ini terjadi, dia hilang.
“Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku…. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku’ ” (Yohanes 14:23, 24). Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat” (1 Yohanes 5:3).
Jawab: Tidak! Alkitab mengajarkan bahwa kasih yang sejati kepada Tuhan tidak mungkin ada tanpa penurutan. Demikian juga orang tidak mungkin menurut perintah Tuhan tanpa mengasihi-Nya. Tidak ada anak kecil yang akan mematuhi orangtuanya jika dia tidak mengasihi mereka, demikian juga dia tidak mungkin mengasihi orangtuanya jika dia tidak menurut. Kasih yang sejati dan penurutan bagaikan kembar siam. Jika dipisahkan, keduanya mati.
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku … kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu…. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” (Yohanes 8:31, 32, 34). “Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.” (Roma 6:17, 18). “Aku hendak berpegang pada Hukum Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya. Aku hendak hidup dalam kemerdekaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu”(Mazmur 119:44, 45).
Jawab: Tidak. Kemerdekaan sejati hanya didapat melalui penurutan hukum. Artinya dimerdekakan dari dosa (Roma 6:18), atau dari ketidakpatuhan, yang berarti pelanggaran hukum Tuhan (1 Yohanes 3:4). Oleh sebab itu, kemerdekaan yang sesungguhnya datang hanya melalui penurutan. Hanya warga negara yang mematuhi hukum yang memiliki kemerdekaan. Para pelanggar hukum ditangkap dan kehilangan kebebasan mereka. Kemerdekaan tanpa kepatuhan adalah seperti kemerdekaan palsu yang menuntun kepada kekacauan dan anarki. Kemerdekaan sejati berarti terbebas dari ketidakpatuhan. Ketidakpatuhan selalu merugikan seseorang dan menyeretnya kepada perbudakan oleh
Iblis.
“Dengarkanlah suara TUHAN … maka keadaanmu akan baik dan nyawamu akan terpelihara.”
(Yeremia 38:20). Kepada hatinya sendiri adalah orang bebal.” (Amsal 28:26). “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.” (Mazmur 118:8). “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:9). “Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan?” (Roma 11:33, 34). “Aku mau… membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal.” (Yesaya 42:16). “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan.” (Mazmur 16:11).
Jawab: Ya! Kita harus menghormati Tuhan dan mempercayai bahwa Dia pasti tahu alasannya untuk menuntut beberapa hal dari kita yang mungkin tidak kita mengerti. Anak-anak yang baik mematuhi orangtua mereka bahkan walau alasan untuk perintah-perintah orangtua itu tidak jelas. Iman yang sederhana dan meyakini Tuhan akan menyebabkan kita percaya bahwa Dia tahu apa yang terbaik buat kita dan tidak akan menuntun kita ke jalan yang salah. Adalah bodoh untuk mempertanyakan tuntunan Tuhan, bahkan sekalipun kita tidak benar-benar mengerti alasan-alasannya.
“Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah.” (1 Yohanes 3:8, 10). “Setan … yang menyesatkan seluruh dunia” (Wahyu 12:9).
Jawab: Iblislah yang bertanggungjawab. Dia tahu bahwa semua ketidakpatuhan adalah dosa dan bahwa dosa membawa ketidakbahagiaan, tragedi, keterpisahan dari Tuhan, dan akhirnya kebinasaan. Dengan kebencian dia mencoba sekuat tenaga untuk menyeret semua orang kepada ketidakpatuhan. Termasuk Anda. Anda harus menerima fakta ini dan membuat pilihan. Melanggar Hukum dan binasa, atau menerima Kristus dan mematuhi dan diselamatkan. Keputusan Anda untuk menurut adalah keputusan Anda tentang Juruselamat. Anda tak bisa memisahkan Dia dari kebenaran, karena Dia berkata, “Akulah… kebenaran.” (Yohanes 14:6). “Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.” (Yosua 24:15).
“la, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.” (Filipi 1:6).
Jawab: Puji Tuhan! Dia berjanji bahwa sama seperti Dia membuat mujizat yang membawa kita kepada kelahiran baru, Dia juga akan terus melakukan mujizat dalam hidup kita (sebagaimana kita senang untuk mengikut Dia) sampai kita selamat di Kerajaan-Nya.
MENJAWAB PERTANYAAN ANDA
Jawab: Ya! Matius 7:21-23 mencatat dengan jelas bahwa banyak orang yang mengaku sebagai nabi, mengusir setan-setan, dan melakukan banyak mujizat dalam nama Yesus akan binasa. Kristus berkata mereka binasa karena mereka tidak “melakukan kehendak Bapa-Ku.” (Ayat 21). Mereka yang menolak menuruti Tuhan akan akhirnya mempercayai dusta (2 Tesalonika 2:11, 12) dan karena itulah mereka pikir mereka selamat padahal sebenarnya binasa.
Jawab: Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, domba-domba itu harus Kutuntun juga dan domba-domba itu akan mendengar dan mengikut Dia. (Yohanes 10:16,27).
Jawab: Tidak! Kita juga harus memiliki kebenaran. Paulus berhati tulus (yakin dirinya benar) dan sangat bersemangat ketika dia membantai umat-umat Tuhan sebelum dia bertobat, tetapi ternyata perbuatannya dalam membunuh orang lain itu adalah salah. (Kisah Para Rasul 22:3, 4; 26:9-11).
Jawab: Alkitab mengatakan bahwa semua orang sudah menerima terang sampai tingkat tertentu. “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.”(Yohanes 1:9). Masing masing orang akan dihakimi menurut sejauh mana dia mematuhi terang yang sudah diperolehnya. Bahkan bangsa-bangsa lain juga memiliki sedikit kebenaran dan mematuhi Hukum Tuhan, menurut Roma 2:14, 15.
Jawab: Tidak. “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.” (Matius 12:39). Orang-orang yang tidak mau menerima ajaran Alkitab yang sederhana tidak akan bisa diyakinkan oleh mujizat “Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” (Lukas 16:31).
Jawab: Tidak. Siapa saja bisa mengaku dosa dan diampuni. Alkitab mengatakan disini bukan satu tindakan dosa-tetapi sebuah dosa yang dilakukan berulang-ulang dan menolak untuk diserahkan kepada Kristus sesudah orang itu tahu kebenaran. Tindakan itu “mendukakan Roh Kudus” (Efesus 4:30) dan mengeraskan hati seseorang sampai perasaannya sudah tumpul” (Efesus 4:19) dan binasa. Alkitab berkata, “Cegahlah hamba-Mu melakukan dosa yang mengeraskan hati; janganlah hal-hal semacam itu menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran yang besar itu.” (Mazmur 19:13).