APAKAH ORANG MATI BENAR-BENAR MATI

PELAJARAN 10

Kematian pastilah salah satu topik yang paling disalah mengerti sekarang  ini. Bagi   kebanyakan orang, kematian adalah suatu misteri dan menimbulkan perasaan takut, ketidakpastian, dan tidak berpengharapan. Orang lain percaya bahwa kerabat, teman, atau kekasih mereka yang sudah mati sebetulnya tidak mati, tapi tinggal bersama mereka atau di alam lain. Banyak orang dibingungkan tentang hubungan antara tubuh, roh, dan jiwa. Tetapi apakah memang penting apa yang kita percaya mengenai kematian? Ya––tentu saja! Sebab apa yang Anda percaya  tentang  orang  mati  akan membuat dampak yang besar bagi apa yang akan terjadi pada diri Anda di zaman akhir. Tidak boleh ada keraguan sedikit pun! Pelajaran ini akan memberi Anda informasi secara akurat mengenai apa kata Tuhan  tentang topik ini. Bersiaplah mendapat informasi yang akan membukakan mata Anda!

“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghem- buskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kejadian 2:7).

Jawab: Tuhan menciptakan kita dari debu (tanah).

**Adam diciptakan Tuhan pada mulanya

“Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya” (Pengkhotbah 12:7).

Jawab: Tubuh kembali menjadi debu, dan roh kembali kepada Tuhan, yang mengaruniakannya. Roh setiap orang yang mati––baik orang benar maupun orang jahat––kembali kepada Tuhan pada saat kematiannya.

**Roh dari kedua orang baik yang selamat dan yang tidak selamat kembali ke Tuhan tubuh mereka kembali ke debu.

“Tubuh tanpa roh adalah mati” (Yakobus 2:26). “Roh Allah masih di dalam lubang hidungku” (Ayub 27: 3).

Jawab: Roh  yang  kembali  kepada  Tuhan  pada waktu kematian adalah nafas kehidupan. Tidak ada tertulis dalam sepanjang Firman Tuhan yang menyatakan bahwa “roh” memiliki kehidupan, kebijaksanaan, pertimbangan atau perasaan setelah seseorang meninggal. Roh adalah ‘’nafas hidup” dan tidak ada lagi yang lain.

“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu  menjadi makhluk yang   hidup” (Kejadian 2:7).

Jawab: Jiwa adalah makhluk hidup. Jiwa selalu merupakan kombinasi dari dua hal: tubuh ditambah dengan nafas. Jiwa tidak bisa ada, kecuali jika tubuh dan nafas digabungkan. Firman Allah mengajarkan bahwa kita adalah jiwa––bukan berarti kita memiliki jiwa.

** empat orang ini adalah empat jiwa

“Orang yang berbuat dosa, itu yang  harus  mati” (Yehezkiel 18:20). “Matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut” (Wahyu 16:3).

Jawab: Menurut Firman Allah, jiwa bisa mati! Kita adalah jiwa, dan jiwa bisa mati. Manusia adalah makhluk yang bisa mati (Ayub 4 :17). Hanya Tuhan yang baka, tidak bisa mati (1Timotius 6:15,16). Konsep bahwa jiwa manusia tidak bisa mati tidak ditemukan dalam Alkitab, yang mengajarkan bahwa jiwa manusia bisa mati.

**Tubuh (debu) – Nafas (jiwa) = Mati (tidak ada jiwa)

“Semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal” (Yohanes 5:28, 29). “Daud … la telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini… sebab bukan Daud yang naik ke sorga” (Kisah Para Rasul 2:29, 34).“Apabila aku mengharapkan dunia orang mati sebagai rumahku” (Ayub 17:13).

Jawab: Tidak. Orang mati tidak pergi ke sorga atau neraka pada waktu mereka mati. Mereka tidak pergi kemana-mana––tetapi mereka menunggu di dalam kubur untuk dibangkitkan.

“Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa… Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang,  dan  untuk  selama-lamanya  tak ada  lagi  bagian  mereka dalam segala sesuatu yang terjadi dibawah matahari karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi” (Pengkhotbah 9:5, 6, 10). “Bukan  orang-orang  mati  akan   memuji-muji TUHAN” (Mazmur  115:17).

Jawab:  Tuhan mengatakan bahwa orang mati tidak tahu apa-apa!

“Demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi. Sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya … Anak-anaknya  menjadi mulia, tetapi ia tidak tahu; atau mereka menjadi hina, tetapi ia tidak menyadarinya” (Ayub 14:12, 21). “Tidak ada lagi bagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi dibawah matahari” (Pengkhotbah  9:6).

Jawab: Tidak. Orang  mati tidak bisa menghubungi orang yang masih hidup, orang mati juga tidak tahu apa yang dilakukan orang yang masih hidup. Mereka sudah mati. Pikiran mereka lenyap (Mazmur  146:4).

“Demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi. Sampai langit hilang lenyap” (Ayub 14:12). “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri … dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap” (2 Petrus  3:10).

Jawab: Orang mati akan tidur sampai kedatangan Tuhan pada saat akhir dunia. Sewaktu mati manusia tidak sadar sama sekali, tanpa aktivitas atau pengetahuan apapun.

“Sesungguhnya Aku datang segera dan  Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (Wahyu 22:12). “Tuhan sendiri akan turun… dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit… Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1Tesalonika 4:16, 17). “Akan diubah, dalam sekejap mata … dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa … Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati” (1 Korintus 15:51-53).

Jawab:  Orang mati yang benar akan diberi upah. Mereka akan dibangkitkan, diberi tubuh yang baka, dan diangkat untuk bertemu Tuhan di angkasa. Tidak ada tujuan untuk kebangkitan bila seseorang langsung diangkat pada waktu dia mati.

“Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, ‘Sekali-kali kamu tidak akan mati’”  (Kejadian 3:4). “Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut iblis atau satan” (Wahyu 12:9).

Jawab: Kamu tidak akan mati.

Jawab: Setan berdusta bahwa kita tidak akan mati adalah salah satu pilar pengajarannya. Selama ribuan tahun, dia bekerja dengan penuh kuasa, membuat mujizat palsu untuk mengelabui orang dengan berpikir mereka menerima pesan dari roh orang mati. (Contoh: ahli sihir Mesir––Keluaran 7:11; Wanita di Endor––1 Samuel 28:3-25; ahli sihir––Daniel 2:2; Seorang perempuan muda––Kisah  16:16-18.)

Sebuah amaran khidmat

Di akhir zaman, Setan akan kembali menggunakan sihir––seperti di zaman Daniel––untuk menipu seluruh dunia (Wahyu 18:23). Penyihir dan peramal adalah agen supranatural yang mengaku menerima kekuatan gaib dan penglihatannya dari roh-roh orang mati.

Tampil  sebagai  pengikut Tuhan

Berperan sebagai teman atau kerabat atau kekasih yang sudah mati, atau berperan sebagai orang baik yang sudah mati dan dipercaya sebagai malaikat pelindung, nabi-nabi, atau para rasul (2 Korintus 11:13), Iblis dan para pengikutnya akan menipu miliaran orang. Orang-orang yang percaya orang mati tetap hidup, dalam wujud apapun, pasti akan tertipu.

“Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan- perbuatan ajaib” (Wahyu  16:14). “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda- tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga (Matius 24:24).

Jawab: Ya tentu!  Setan-setan bisa  membuat mujizat yang sangat menakjubkan (Wahyu 13:13, 14). Iblis dan para pengikutnya akan tampil sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:14) dan, yang lebih mengagetkan, bahkan tampil sebagai Mesias palsu (Matius 24:23, 24). Dunia akan merasakan bahwa Kristus dan para malaikat-Nya yang memimpin kebangunan yang menakjubkan di seluruh dunia. Keseluruhan terlihat akan tampak begitu rohani dan sangan supranatural dan hanya umat pilihan Tuhan yang tidak tertipu.

**semua mujizat yang terjadi adalah bukan dari Tuhan, karena iblis juga dapat mengerjakan mujizat.

“Mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” (Kisah 17:11). “Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar” (Yesaya  8:20).

Jawab: Umat Tuhan akan tahu dari pembelajaran Alkitab bahwa orang mati adalah mati, tidak hidup. Mereka akan tahu bahwa “roh” yang mengaku sebagai orang  yang dikasihi adalah setan! Dan umat Tuhan juga akan menolak semua guru dan pembuat mujizat yang mengaku memiliki “terang” khusus yang berhubungan dengan orang yang sudah mati. Umat Tuhan akan dengan bijaksana menolak pengajaran sesat dan berbahaya yang mengaku orang yang mati hidup dalam berbagai bentuk, disetiap tempat.

“Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.” (Imamat 20:27).

Jawab: Tuhan menuntut agar para penyihir dan orang-orang yang dirasuki “arwah” (yang mengaku bisa menghubungi orang mati) harus dilempari dengan batu sampai mati. Ini menunjukkan bagaimana Tuhan memandang ajaran palsu bahwa orang mati masih hidup.

“Mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati … tidak dapat mati lagi” (Lukas 20:35, 36). “Dan la akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Wahyu  21:4).

Jawab: Tidak!  Kematian, penderitaan, ratap tangis, dan dukacita tidak akan ada lagi dalam kerajaan Tuhan. “Sesudah yang binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan’ ” (1 Korintus 15:54).

“Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati; tetapi orang yang mati tidak tahu apa-apa ….  dan untuk selama-lamanya tidak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di  bawah  matahari” (Pengkhotbah  9:5, 6).

Jawab: Sepertiga orang di bumi ini mempercayai reinkarnasi––ajaran yang mengajarkan bahwa jiwa tidak pernah mati tetapi terus lahir kembali dalam bentuk tubuh yang berbeda dengan setiap generasi yang berikutnya. Ajaran ini, bagaimanapun, bertolak belakang dengan ayat Alkitab.

Alkitab Mengatakan

Setelah mati seseorang: kembali menjadi debu tanah (Mazmur 104:29), tidak tahu apa-apa (Pengkhotbah 9:5), tidak memiliki rancangan (Mazmur 146:4), tidak ada yang bisa dikerjakan di bumi (Pengkhotbah 9:6), tidak hidup (2 Raja-Raja 20:1), menunggu di dalam kubur (Ayub 17:13), dan tidak dapat bertahan (Ayub 14:1,2).

Rekayasa  Iblis

Kita telah belajar bahwa setan menciptakan segala macam ajaran bahwa orang mati sebenarnya masih hidup. Reinkarnasi, pertemuan untuk memanggil arwah, kemampuan berkomunikasi dengan arwah, penyembahan “roh orang mati” yang menjadi roh   pelindung atau  roh nenek-moyang, dan “jiwa manusia yang kekal” semuanya adalah ciptaan Setan, dengan satu tujuan––untuk meyakinkan orang- orang bahwa kalau manusia mati tidaklah benar-benar mati. Jika orang-orang percaya bahwa orang mati masih hidup, setan dapat menggunakan “roh setan, untuk mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib” (Wahyu 16:14) untuk menipu mereka dan menyesatkan mereka (Matius 24:24).

MENJAWAB PERTANYAAN ANDA

Jawab: Tidak. Faktanya, pada minggu pagi Yesus berkata pada Maria, “Aku belum pergi kepada Bapa” (Yohanes 20:17).Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak pergi ke surga pada saat Dia mati. Juga perhatikan bahwa tanda baca di Alkitab bukanlah berasal dari Tuhan, tetapi ditambahkan oleh penerjemah beberapa abad kemudian. Tanda koma di Lukas 23:43seharusnya diletakkan sesudah kata “hari ini”, bukan sesudahnya, jadi seharusnya ayat itu berbunyi: “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu hari ini, engkau akan ada bersama- sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Atau, “Aku berkata kepadamu hari ini––pada saat sepertinya Aku tak bisa menyelamatkan siapa-siapa, pada saat Aku Sendiri disalib seperti penjahat––Aku memberimu jaminan pada hari ini, bahwa engkau nanti akan ada bersama dengan Aku di Firdaus.” Kerajaan-Nya didirikan pada saat Kedatangan-Nya yang kedua kali (Matius 25:31), dan semua orang benar dari segala zaman akan memasuki kerajaan-Nya itu pada saat itu (1 Tesalonika 4:15-17) dan bukan pada saat seorang manusia mati.

Jawab: Tidak. Istilah seperti itu tidak ada di Alkitab. Kata “baka” hanya ditemukan satu kali di Alkitab, dan yang dibicarakan di situ adalah Tuhan (1Timotius 1:17).

Jawab: Jiwa manusia tidak pergi ke suatu tempat. Sebagai gantinya, itu hanya menjadi tiada. Dua hal harus ada supaya bisa ada jiwa: tubuh dan nafas (roh). Bila rohnya lenyap, jiwa juga lenyap karena ini adalah kombinasi dari dua hal. Ketika kita mematikan lampu listrik, ke mana sinarnya? Tidak pergi ke mana-mana. Hanya tiada. Ada dua hal yang harus dipadukan untuk menciptakan sinar lampu: bola lampu dan arus listrik. Tanpa kombinasi itu, sinar lampu tidak mungkin ada. Jadi, kecuali tubuh dan jiwa digabungkan tidak mungkin ada jiwa. Tidak ada yang namanya “jiwa manusia tanpa tubuh.”

Jawab: Ya. Bisa berarti (1) kehidupan atau (2) pikiran, atau intelektual. Arti yang mana pun yang dimaksud dari ketiganya, jiwa tetaplah harus merupakan gabungan dua hal (tubuh dan roh), dan jiwa manusia lenyap pada saat seseorang mati.

Jawab: Yang  dimaksud  di  sini  bukanlah  kematian  pertama,  yang  akan  dialami semua orang (Ibrani 9:27), tetapi kematian yang kedua, yang berlaku hanya bagi orang-orang jahat, dan tidak akan ada kebangkitan lagi (Wahyu 2:11; 21:8).

Jawab: Tidak, malah sebaliknya. Bagian akhir ayat itu membuktikan bahwa jiwa bisa mati. Dikatakan “takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik  jiwa  maupun tubuh. “Kata “jiwa” di sini berarti “kehidupan” dan yang dimaksud adalah “kehidupan kekal”, yang merupakan karunia (Roma 6:23) yang akan diberikan kepada orang benar pada hari kiamat (Yohanes  6:54).  Tidak  ada seorang pun yang bisa merenggut kehidupan kekal yang diberikan Tuhan. (Lihat  juga  Lukas  12:4,5).

Jawab: Tidak. dikatakan bahwa Injil itu “dulu pernah” diberitakan pada “orang-orang” yang pada waktu ayat itu ditulis sudah mati. Orang-orang itu sudah mati, tetapi Injil diberitakan  pada mereka “sewaktu” mereka masih hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *